pada
kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi dari NAT. NAT
atau Network Address Translation merupakan protocol yang berfungsi untuk
mentranslasikan atau merubah ip address private yang non routable, menjadi ip
address public yang routable. Sehingga host yang menggunakan ip private bisa
berkomunikasi dengan jaringan luar. NAT terbagi menjadi 3 bagian yaitu, static
NAT, dynamic NAT, dan dynamic NAT overload. Kali ini saya akan menjelaskan
tentang static NAT terlebih dahulul. Berikut ulasannya.
Pengertian
Static NAT
Seperti
penjelasan diatas, NAT digunakan untuk merubah ip private menjadi ip public
agar bisa berkomunikasi dengan jaringan luar. Static NAT merukan tipe yang
one-to-one mapping dimana hanya satu ip public yang bisa digunakan untuk satu
ip private. Static nat tidak menghemat penggunaan ip public, tetapi static NAT
biasanya digunakan untuk penggunakan dalam server layanan. Karena server hanya
mempunyai 1 buah ip dan satu buah ip public untuk bisa diakses oleh seluruh
pengguna internet. Static nat juga meningkatkan keamanan yang ada, karena nat
menyembunyikan ip address local dari dunia luar.
Topologi
Pada
topologi diatas saya menggunakan 2 buah router 2911, 2 buah switch 2960, 1 buah
pc, dan 1 buah server. Pada topologi tersebut ip address pada pc0 akan dirubah
menjadi ip address dari router0. Supaya router bisa berkomunikasi dengan server
yang berada jaringan yang berbeda. Berikut ini pemetaan ip address pada
tiap-tiap device :
Router0
·
se0/0/0 : 10.10.10.1/24
·
gig0/0 : 192.168.1.1/24
Router1
·
se0/0/0 : 10.10.10.2/24
·
gig0/0 : 192.168.2.1/24
PC
·
fa0/0 : 192.168.1.10/24 gateway
192.168.1.1
Server
·
fa0/0 : 192.168.2.10/24 gateway
192.168.2.1
Konfigurasi
Router0
IP Address :
Static NAT :
Perintah ip nat inside source
digunakan untuk mengidentifikasikan ip address mana yang akan di translasikan.
Dalam kasus diatas ip 192.168.1.10 akan di translasikan menjadi ip 10.10.10.1.
IP nat inside pada interface gig0/0 mengidentifikasikan bahwa interface
tersebut berada pada jaringan lokal, sedangkan ip nat outside pada interface
se0/0/0 untuk mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada jaringan
luar.
Static Route :
Digunakan supaya router0 bisa
mengenali jaringan yang berada pada router1, yaitu 192.168.2.0/24
Router1
IP Address :
Verifikasi Konfigurasi pada Client
Untuk melakukan verifikasi bisa
menggunakan perintah berikut :
·
show ip nat translation
·
debug ip nat
show ip nat translation 1
Apabila menggunakan perintah atas
akan muncul informasi protocol, ip inside global, ip inside local, ip outside
local, dan ip outside global. Tampilan diatas merupakan informasi awal ketika
masih belum ada komunikasi satu sama lain.
Ping Client to Server
Terlihat pc0 bisa melakukan ping
menuju server. Loh mana fungsi natnya ? kok gak ada beda dengan konfigurasi
yang sudah sudah ?
Untuk melihta hasil darikonfigurasi
static nat. Lakukan show ip nat kembali untuk melihat informasi terbaru dari
translasi nat.
show ip nat translation 2
Terlihat informasi telah berubah,
disana terlihat protocol yang sedang berjalan yaitu ICMP(ping), dan ip outside
local/global adalah ip dari jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada router1.
Untuk melihat proses translasi bisa
menggunakan perintah debug ip nat.
debug ip nat
Terlihat source packet dari
192.168.1.10 yang di translasikan menjadi 10.10.10.1 menuju destinasi
10.10.10.2, dan 192.168.2.10 pada router1.
Apabila verifikasi sudah seperti
diatas, maka konfigurasi static nat telah berhasil dilakukan.
Refrensi :
·
Rene
Monelar, How to Master CCNA
·
Sikandar,
CCNA Notes
Posting Komentar